Irwan, Jaya and Oksep, Adhayanto and Irman, Irman (2020) PERAN DAN TANGGUNGJAWAB INTERNATIONAL ORGANIZATION FOR MIGRATION (IOM) TERHADAP PENCARI SUAKA DI KOTA TANJUNGPINANG. S1 thesis, Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Text IrwanJaya_130574201005_IlmuHukum - Khairudin152.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang harus berhadapan dengan permasalahan orang asing pencari suaka dan pengungsi yang masuk dan tinggal di wilayah Indonesia. Eksistensi pengungsi yang telah ada selama puluhan tahun dan terus meningkat dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa keberadaannya tidak boleh dinafikan. Pengungsian dilakukan karena adanya penindasan terhadap hak asasi pengungsi di negara berasal mereka, dengan mencari tanah atau negara lain salah satunya adalah Indonesia sebagai tempat kediaman barunya sehingga menjadi konsekuensi hukum bagi Indonesia untuk menampung pengungsi dan pencari suaka yang masuk ke wilayah NKRI. Indonesia sendiri sampai saat ini tidak meratifikasi Konvensi Pengungsi 1951 dan Protokol 1967 sehingga pengaturan terkait pengungsi dan pencari suaka belum diatur secara komprehensif dan kompleks namun pemerintah Indonesia secara khusus mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2016 Tentang penanganan Pengungsi luar Negeri untuk menangani pengungsi dan pencari suaka yang dalam praktik penanganannya dibantu oleh IOM yang mempunyai peran dan tugas pokok tersendiri. Persoalan dalam penelitian ini adalah IOM di Tanjungpinang belum menampakkan peran dan tanggungjawabnya sebagai organisasi pihak ketiga yang membantu Indonesia menangani pengungsi. Penelitian ini tergolong penelitian hukum sosiologis (empiris/ Social-legal research) dengan metoda pendekatan yang memandang hukum identik dengan norma-norma tertulis yang dibuat dan diundangkan oleh Lembaga atau pejabat yang berwenang. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang bersumber dari bahan hukum primer, sekunder dan tertier yang dikumpulkan melalui field research (observasi lapangan) dan studi kepustakaan dan diolah dengan tahap pemeriksaan, dan penandaan kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian ini IOM menduduki peran sebagai fasilitator, membantu mengurus segala keperluan pemulangan pencari suaka, mengarahkan pengungsi dalam hal pilihan, termasuk juga permohonan sebagai pengungsi dan bertanggungjawab untuk memberikan pengarahan dan penyuluhan hukum terkait penempatan pencari suaka yang dituangkan baik dalam aturan nasional maupun kebijakan lokal di daerah tempat tinggalnya. Kata kunci: Pengungsi, pencari suaka, IOM, Perpres No. 125 Tahun 2016, Konstitusi IOM

Actions (login required)

View Item