Search for collections on Repository Universitas Maritim Raja Ali Haji

ENDOKRINOLOGI IKAN

Muzahar, Muzahar (2022) ENDOKRINOLOGI IKAN. UMRAH Press, Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan. ISBN 978-602-5603-50-1 (Unpublished)

[img] Text
buku ENDOKRINOLOGI IKAN.pdf

Download (1MB)

Abstract

Ketahanan pangan merupakan salah satu isu penting, strategis dan menjadi fokus banyak negara di dunia termasuk Indonesia. Hal ini disebabkan produktivitas suatu negara berkaitan dengan kecukupan kebutuhan pangan warganya. Kebutuhan pangan dunia sangat besar karena jumlah penduduk dunia saat ini diperkirakan 7,7 milyar orang dan pada tahun 2045 diproyeksikan sekitar 9 milyar jiwa. Kekurangan pangan berdampak pada kesehatan yang buruk, yang pada gilirannya juga berdampak pada kemampuan untuk mencukupi kebutuhan pangan. Kita patut bersyukur karena ketahanan pangan Indonesia mengalami kenaikan sejak tahun 2012. Skor Indonesia di semua aspek dalam ketahanan pangan pada 2012 sebesar 46,8 naik menjadi 54,8 pada tahun 2018 (skor tertinggi 100), namun Indonesia baru menempati posisi 65 di dunia dan kelima di ASEAN dari 113 negara per bulan Oktober 2018. Sektor perikanan menurut data BPS tahun 2014 memiliki kontribusi yang cukup besar dalam menopang ketahanan pangan nasional khususnya dalam penyediaan protein ikan. Produk ikan memberikan share dominan terhadap konsumsi protein hewani yaitu sebesar 57,1 persen (Kemenkopolhukam, 2016). Salah satu sektor perikanan Indonesia yang sangat potensial untuk menjadi penopang ketahanan pangan nasional adalah sektor perikanan budidaya (akuakultur). Indonesia memiliki sekitar 24 juta hektar wilayah perairan laut dangkal yang sesuai untuk usaha budidaya laut dengan potensi produksi lestari sekitar 60 juta ton per tahun (terbesar di dunia). Ada sekitar tiga juta hektare lahan pesisir cocok untuk usaha budidaya di tambak dengan potensi produksi 30 juta ton/tahun. Sekitar 30 persen atau 60 juta hektare dari total luas lahan daratan Indonesia (190 juta hektare) berupa ekosistem perairan tawar seperti sungai, danau, bendungan dan rawa. Sekitar lima persen (3 juta hektare) dari 60 juta hektare perairan tawar itu cocok untuk usaha akuakultur dengan potensi produksi 15 juta ton per tahun. Potensi usaha akuakultur lain adalah di kolam air tawar, sawah (mina-padi), saluran irigasi (dengan keramba tancap) dan akuarium.Potensi total produksi akuakultur diperkirakan lebih dari 105 juta ton per tahun. Bila setiap hektare usaha akuakultur memerlukan satu orang tenaga kerja saja, total lapangan kerja on-farm yang bisa disediakan sekitar 30 juta orang. Belum lagi nilai ekonomi dan tenaga kerja yang bisa diserap oleh beragam kegiatan industri hulu dan industri hilir dari bisnis akuakultur tersebut. Hingga saat ini, total produksi budidaya laut baru sebesar 9,4 juta ton (16 persen total potensi produksi), budidaya di tambak 2,4 juta ton (8 persen) dan budi daya perairan tawar 2,8 juta ton (19 persen). Artinya, dari sisi suplai, peluang bisnis akuakultur masih sangat terbuka lebar dan luar biasa besar. Akuakultur tidak hanya menghasilkan protein hewani berupa ikan, moluska (kekerangan) dan krustasea (udang, lobster, kepiting dan rajungan) tetapi juga rumput laut, teripang, invertebrate dan ribuan jenis organisme perairan lainnya sebagai bahan baku (raw materials) untuk industri makanan dan minuman, farmasi, kosmetik, cat, film, bioenergi dan industri lainnya. Marikultur juga bisa menghasilkan perhiasan yang sangat mahal seperti kerang mutiara dan dapat berfungsi sebagai penyerap karbon, sehingga turut mencegah terjadinya pemanasan global (global warming). Berdasarkan informasi di atas, ketahanan pangan masih merupakan salah satu masalah yang dihadapi Indonesia walaupun memiliki potensi sumberdaya alam yang sangat besar sehingga diperlukan upaya dan terobosan untuk mengatasinya. Terobosan yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan memaksimalkan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) mutakhir untuk mengolah dan mengelola kekayaan potensi sumberdaya alam Indonesia yang berlimpah tersebut. Iptek perikanan budidaya harus ikut berperan aktif dalam menjawab persoalan ketahanan pangan Indonesia terutama sebagai penyedia protein ikani yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan mengoptimalkan sumberdaya perikanan dan kelautan Indonesia.

Item Type: Book
Subjects: 500. Ilmu-ilmu Alam dan Matematika > 590. Animals (Ilmu Hewan-hewan, Ilmu Binatang-binatang)
600. Teknologi dan Ilmu Terapan > 610 - 619 Medical and Medicine Science (Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan)
Divisions: Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Program Studi Budidaya Perairan
Depositing User: admin fikp
Date Deposited: 23 May 2022 06:39
Last Modified: 02 Jun 2022 03:05
URI: http://repositori.umrah.ac.id/id/eprint/2803

Actions (login required)

View Item View Item