Search for collections on Repository Universitas Maritim Raja Ali Haji

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA BAGI PENYEDIA MARKETPLACE DALAM PENJUALAN BARANG KOSMETIK ILEGAL (PUTUSAN PERKARA PIDANA NOMOR 292/PID.SUS/2020 PN TPg)

SYAH, IRWAN and Haryanti, Dewi and Widiyani, Heni (2022) ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA BAGI PENYEDIA MARKETPLACE DALAM PENJUALAN BARANG KOSMETIK ILEGAL (PUTUSAN PERKARA PIDANA NOMOR 292/PID.SUS/2020 PN TPg). S1 thesis, Universitas Maritim Raja Ali Haji.

[img] Text (Cover)
IRWANSYAH_160574201076_ILMU HUKUM_COVER.pdf.pdf - Published Version

Download (12MB)
[img] Text (Abstrak)
IRWANSYAH_160574201076_ILMU HUKUM_ABSTRAK.pdf - Published Version

Download (130kB)
[img] Text (Bab 1)
IRWANSYAH_160574201076_ILMU HUKUM_BAB 1. pdf.pdf - Published Version

Download (516kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
IRWANSYAH_160574201076_ILMU HUKUM_DAFTRA PUSTAKA.pdf.pdf - Published Version

Download (1MB)
[img] Text (Full Teks)
IRWANSYAH_160574201076_ILMU HUKUM_FULL TEKS_.pdf.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http:/lib.umrah.ac.id

Abstract

Skipsi ini dilatar belakangi permasalahan yang terjadi di Kota Tanjungpinang bahwa berdasarkan putusan Nomor : 292/Pid.Sus/2020/PN Tpg telah melanggar Pasal 106 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan,maka putusan tersebut menyatakan terdakwa terbukti bersalah, maka putusan tersebut menyatakan tersebut berdasarkan putusan yang telah ditetapkan, namun dalam putusan tersebut bahwa pihak marketplace sebagai tempat penyedia penjualan barang kosmetik yang tidak memiliki izin edar sesuai dengan fakta-fakta persidangan juga menjadi pihak yang menyediakan sehingga terjadinya perbuatan pidana oleh terdakwa namun pihak marketplace tidak dipertanggungjawabkan secara hukum pidana. Tujuan 1.untuk mengkaji pertanggungjawaban pidana bagi pelaku usaha yang mengedarkan kosmetik tanpa izin edar, 2.untuk mengetahui menganalisis pertanggungjawaban pidana bagi penyedia marketplace dalam penjualan kosmetik tanpa izin edar. Penelitian ini bersifat normatif secara penggunaan pendekatan konseptual dan pendekatan perundang-undangan. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pasal 106 Ayat (1) menyatakan sedian farmasi dan alat kesehatan hanya dapat diedarkan setelah mendapatkan izin edar, sanksi pidana Pasal 197. Kesimpulan pelaku usaha yang terbukti mengedarkan produk kosmetik yang tidak memiliki izin edar yang di proses di pengadilan dan bagi penyedian juga dapat dipetanggungjawabkan dapat dikenakan semestinya mengacuu pada pertanggungjawaban pidana dan peraturan perundang-undangan Kata kunci : pertanggungjawaban pidana, marketplace, kosmetik ilegal

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionNameNIP / NIDN
UNSPECIFIEDHaryanti, DewiNIDN.1028087201
UNSPECIFIEDWidiyani, HeniNIP.198701122018032001
Subjects: 300. Ilmu Sosial > 340 Law/Ilmu Hukum
300. Ilmu Sosial > 340 Law/Ilmu Hukum > 348.04 Cases/Kasus Pengadilan, Perkara Pengadilan
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: user ilmuhukum
Date Deposited: 21 Jul 2022 08:04
Last Modified: 21 Jul 2022 08:04
URI: http://repositori.umrah.ac.id/id/eprint/2861

Actions (login required)

View Item View Item