YANTI, SEKHA DWI and Hendrayady, Agus and Edison, Edison (2022) STRATEGI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER PADA SATPOL PP PROVINSI KEPULAUAN RIAU. S1 thesis, Universitas Maritim Raja Ali Haji.

	Text (Cover) SEKHA_DWI_YANTI_160563201088_Ilmu_Administrasi_Negara_Cover.pdf - Published Version Download (597kB)
	Text (Abstrak) SEKHA_DWI_YANTI_160563201088_Ilmu_Administrasi_Negara_Abstrak.pdf - Published Version Download (187kB)
	Text (BAB1) SEKHA_DWI_YANTI_160563201088_Ilmu_Administrasi_Negara_BAB1.pdf - Published Version Download (250kB)
	Text (Daftar Pustaka) SEKHA_DWI_YANTI_160563201088_Ilmu_Administrasi_Negara_Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (139kB)
	Text (Full Text) SEKHA_DWI_YANTI_160563201088_Ilmu_Administrasi_Negara_Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Responsif gender adalah aspek yang memperhatikan kondisi kesenjangan antara perempuan dan laki-laki terhadap akses, partisipasi, kontrol serta menerima manfaat pembangunan yang tujuannya umtuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender. Agar pembangunan responsif gender dapat dirasakan secara merata dan adil dengan demikian Pemerintah Kota Tanjungpinang mengeluarkan Peraturan Daerah No 2 Tahun 2016 Tentang Pengarusutamaan Gender. Dalam pelaksanaan pengarusutamaan gender ini masih banyak kendala dan kekurangan, maka dari itu perlu adanya dukungan dari pihak-pihak gender di Kantor Satpol PP Provinsi Kepri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pengarusutamaan gender melalui penganggaran responsif gender pada Satpol PP Provinsi Kepri. Jenis penelitian yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Dalam strategi pengarusutamaan gender melalui penganggaran responsif gender pada Satpol PP Provinsi Kepri ini peneliti menggunakan empat indikator dari teori Professor Dr. Vincent Gaspersz. Hasil penelitian ini dilihat dari dimensi misi belum mencapai target dalam pelaksanaannya karena ada kegiatan yang belum terlaksana dengan maksimal. Dari dimensi prinsip, bagaimana pihak-pihak terkait menjalankan program/kegiatan belum merata. Dari dimensi sasaran, dari program dan kegiatan responsif gender ini kurang terlaksanakan dengan baik. Dari dimensi tujuan, dengan adanya penganggaran responsif gender ini sangat membantu dalam kesetaraan dan keadilan menikmati hasil pembangunan.

Actions (login required)

View Item