FLORENTINA HUTAPEA, DEBORA and HARYANTI, DEWI and SYAHPUTRA, IRWANDI (2023) UPAYA ADVOKASI UPTD PPA DALAM PENCEGAHAN TINDAK PIDANA KEKERASAN SEKSUAL SECARA FISIK TERHADAP PEREMPUAN (STUDI KASUS WILAYAH KOTA TANJUNGPINANG). S1 thesis, Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Text (COVER)
DEBORA FLORENTINA HUTAPEA_180574201077_ILMU HUKUM_COVER.pdf - Published Version Download (240kB) |
|
Text (ABSTRAK)
DEBORA FLORENTINA HUTAPEA_180574201077_ilmu hukum_ABSRTAK.pdf Download (306kB) |
|
Text (BAB I)
DEBORA FLORENTINA HUTAPEA_180574201077_ilmu hukum_BAB 1.pdf Download (544kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DEBORA FLORENTINA HUTAPEA_180574201077_ilmu hukum_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (220kB) |
|
Text (full teks)
DEBORA FLORENTINA HUTAPEA_180574201077_ilmu hukum_full teks.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Kekerasan seksual secara fisik merupakan tindakan yang di tunjukan oleh tubuh, keinginan seksual, dan/atau organ reproduksi dengan maksud untuk merendahkan harkat dan martabat seseorang berdasarkan seksualitas dan atau kesusilaannya.secara seksual untuk merangsangkesenangan dan dengan demikian memberikan kepuasan seksual yang dapat membangkitkan nafsu birahi seseorang. Di Kota Tanjungpinang, tindak pidana kekerasan seksual secara fisik terhadap perempuan mengalami peningkatan pada Tahun 2021, maka apabila tidak segera diadakan upaya untuk menganggulangi timbulnya tindak kekerasan secara fisik terhadap perempuan, maka akan berkembang dari segi cara dan tekniknya. Dalam hal ini diperlukan adanya upaya penanganan yang Intensif, salah satunya DP3APM, sebagai upaya untuk mencegah terjadinya peningkatan tindak pidana kekerasan secara fisik terhadap perempuan di Kota Tanjungpinang. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui upaya penanggulangan yang dihadapi dalam upaya penanggulangan tindak pidana kekerasan seksual secara fisik terhadap perempuan pada Tahun 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum empiris murni. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan pendapat G.P.Hoefnagels secara garis besar, upaya penanggulangan tindak pidana kekerasan seksual secara fisik terhadap perempuan dilakukan melalui upaya penal dan non penal. Secara penal, yaitu penerapan hukum pidana, yang dilakukan dengan menerapkan hukum pidana dan Undang-Undang TPKS. Sedangkan secara non-penal yaitu upaya pencegahan tanpa pidana yaitu dengan mengadakan penyuluhan hukum, penyuluhan keagamaan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah diketahuinya upaya penanggulangan kekerasan seksual secara fisik terhadap perempuan yang dihadapi dalam upaya penanggulangan tindak pidana pencabulan terhadap anak pada Tahun 2021. Penulis juga ingin mengetahui Peranan DP3APM dalam penanggulangan perkara kekerasan seksual terhadap perempuan cukup strategis dalam penyelenggaraan pelayanan dan perlindungan hukum terhadap perempuan di wilayah Kota Tanjungpinang. Kata Kunci : Penanggulangan, Tindak pidana, Kekerasan seksual fisik
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Subjects: | 300. Ilmu Sosial > 340 Law/Ilmu Hukum | |||||||||
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Hukum | |||||||||
Depositing User: | user ilmuhukum | |||||||||
Date Deposited: | 16 Aug 2023 03:29 | |||||||||
Last Modified: | 16 Aug 2023 03:29 | |||||||||
URI: | http://repositori.umrah.ac.id/id/eprint/6258 |
Actions (login required)
View Item |