PRYMASARI, DIAN and Viruly, Lily and Putri, R. Marwita Sari (2023) PENAPISAN PEPTIDA DARI CINCALOK ASAL BINTAN. S1 thesis, Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Text (Cover)
DIAN PRYMASARI_180254244005_Teknologi Hasil Perikanan_Cover.pdf - Published Version Download (496kB) |
|
Text (Abstrak)
DIAN PRYMASARI_180254244005_Teknologi Hasil Perikanan_Abstrak.pdf - Published Version Download (210kB) |
|
Text (BAB I)
DIAN PRYMASARI_180254244005_Teknologi Hasil Perikanan_BAB I.pdf - Published Version Download (103kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
DIAN PRYMASARI_180254244005_Teknologi Hasil Perikanan_Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (250kB) |
|
Text (Full Teks)
DIAN PRYMASARI_180254244005_Teknologi Hasil Perikanan_Full Teks.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (739kB) | Request a copy |
Abstract
Cincalok merupakan produk makanan fermentasi yang bahan utamanya merupakan hasil tangkapan laut yaitu udang rebon. Produk fermentasi yang berasal dari hasil perikanan biasanya lebih banyak mengandung protein dan produk fermentasi ini banyak sekali diproduksi oleh masyarakat melayu Kepulauan Riau. Peptida yang berasal dari produk fermentasi diduga dapat dijadikan salah satu sumber alternatif untuk meningkatkan kekebalan alami dalam bentuk pangan fungsional. Tujuan dari dilakukannya penelitian tentang identifikasi peptida pada cincalok yaitu menentukan aktivitas antimikroba pH peptida pada cincalok, menentukan kadar protein peptida, profil asam amino cincalok asal Bintan. Ekstraksi produk fermentasi (perbandingan produk fermentasi dan volume larutan etanol/metanol (1:5)) menggunakan cara maserasi dipadu dengan adukan secara teratur. Analisis antimikroba, analisis pH peptida, analisis profil asam amino menggunakan HPLC, analisis kadar protein pada peptida menggunakan spektrofotometer. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada cincalok asal Bintan terdapat peptida. Peptida dari cincalok asal Bintan ini memiliki aktivitas antimikroba dengan kategori daya hambat yang lemah. Pada penggunaan pelarut etanol yang mampu menghambat pertumbuhan E.coli dan S.aureus dengan kategori daya hambat yang lemah (1,16±1,70 mm dan 0,27±0,8 mm). Karakteristik peptida dari cincalok asal Bintan ini memiliki rata-rata nilai pH sebesar 6,45 ± 0,07. Kadar asam amino tertinggi pada asam amino leusin (1065,42 mg/L) dan terendah pada asam amino histidin (88,53 mg/L), kemudian rata‐rata kadar protein yang terdapat pada peptida cincalok sebesar 1,478 mg/mL. Kata kunci: Cincalok, Peptida, Antimikroba, Asam Amino, Protein
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Subjects: | 500. Ilmu-ilmu Alam dan Matematika > 540 Kimia 500. Ilmu-ilmu Alam dan Matematika > 570. Biologi |
|||||||||
Divisions: | Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Program Studi Teknologi Hasil Perikanan | |||||||||
Depositing User: | user THP | |||||||||
Date Deposited: | 14 Aug 2023 01:46 | |||||||||
Last Modified: | 14 Aug 2023 01:46 | |||||||||
URI: | http://repositori.umrah.ac.id/id/eprint/6336 |
Actions (login required)
View Item |