MARCELA, SALSA and Fitriyah, Dina and Widhia Sabekti, Ardi (2024) ANALISIS KUALITAS NATA DE COCO DENGAN PEMBERIAN MADU DARI LEBAH KELULUT (Heterotrigona itama) SEBAGAI SUMBER KARBON. S1 thesis, Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Text (Cover)
SALSA_MARCELA_2003040017_Pendidikan Kimia- Cover.pdf - Published Version Download (892kB) |
|
Text (Abstrak)
SALSA_MARCELA_2003040017_Pendidikan Kimia- Abstrak.pdf - Published Version Download (145kB) |
|
Text (BAB I)
SALSA_MARCELA_2003040017_Pendidikan Kimia- BAB I.pdf - Published Version Download (188kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
SALSA_MARCELA-2003040017_Pendidikan Kimia- Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (304kB) |
|
Text (Full Teks)
SALSA_MARCELA_2003040017_Pendidikan Kimia- Full Teks.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Nata de coco merupakan lapisan selulosa yang dihasilkan melalui proses fermentasi dengan bantuan bakteri Acetobacter xylinum. Sumber nutrisi karbon bisa didapat dari karbohidrat yaitu penambahan sukrosa, glukosa, dan fruktosa. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui perbedaan kualitas nata de coco yang dihasilkan dengan sumber karbon madu (fruktosa) dan gula pasir (sukrosa). Rancangan penelitian diterapkan dengan rancangan acak lengkap (RAL). Nata de coco diberikan perlakuan pemberian madu dan gula pasir sebesar 5 gram, 10 gram, 15 gram, dan 20 gram. Nata de coco dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali sehingga terdapat 24 sampel. Nata de coco difermentasikan selama 14 hari. Nata de coco kemudian dilakukan analisis kualitas dengan parameter yaitu oragnoleptik (warna, aroma, rasa, tekstur), sifat fisik (ketebalan dan rendemen), dan sifat kimia (kadar air dan kadar serat kasar). Data yang didapatkan selanjutnya akan dilakukan uji Kruskal Wallis untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan nyata pada setiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan nyata pada warna dengan nilai Assymp. Sig= 0,359, aroma dengan nilai Assymp. Sig =0,429, tekstur Assymp. Sig= 0,370, ketebalan dengan nilai Assymp. Sig= 0,399, rendemen dengan nilai Assymp. Sig=0,143 sedangkan pada rasa memiliki nilai Assymp. Sig= 0,000 dan kadar air memiliki nilai Assymp. Sig= 0,014 sehingga terdapat perbedaan yang nyata. Kadar serat kasar tidak dilakukan uji Kruskal Wallis dan hanya dilihat dari nilai kadar serat kasar. Semakin tinggi penambahan sumber karbon maka ketebalan, rendemen, tekstur, dan serat kasar cenderung meningkat sedangkan aroma, rasa, kadar air cenderung menurun. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata tertinggi pada warna sebesar 3,8 pada perlakuan pemberian gula 5 gram, aroma dengan nilai 3,67 pada perlakuan pemberian gula 5 gram, rasa dengan nilai 4 pada perlakuan pemberian gula 5 gram, 10 gram, dan 15 gram, tekstur dengan nilai 3,4 pada perlakuan pemberian madu 20 gram, ketebalan 1,93 cm pada perlakuan pemberian gula 15 gram, rendemen 60,33% pada perlakuan pemberian gula 15 gram, kadar air 99,84% pada perlakuan pemberian madu 5 gram, dan serat kasar 3,21% pada perlakuan pemberian gula 20 gram. Pemberian sumber karbon madu memiliki tekstur dan kadar air yang lebih tinggi dibandingkan nata de coco dengan sumber karbon gula pasir.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Subjects: | 600. Teknologi dan Ilmu Terapan > 660 - 669 Chemical Engineering and Related Technologies (Teknologi Kimia dan Ilmu yang Berkaitan) | |||||||||
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Program Studi Pendidikan Kimia | |||||||||
Depositing User: | user kimia | |||||||||
Date Deposited: | 23 Jan 2024 03:39 | |||||||||
Last Modified: | 23 Jan 2024 03:39 | |||||||||
URI: | http://repositori.umrah.ac.id/id/eprint/6590 |
Actions (login required)
View Item |