MUHAMMAD, DAFIT PUTRA CANIAGO and Falmi, Yandri and Arief, Pratomo (2019) Laju Pertumbuhan Daun lamun (Enhalus acoroides) Di Perairan Malang Rapat dan Perairan Teluk Bakau. S1 thesis, Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Text (cover)
MUHAMMAD_DAFIT_PUTRA_CANIAGO_190254241035_ILMUKELAUTAN_cover.pdf - Published Version Download (970kB) |
|
Text (Abstrak)
MUHAMMAD_DAFIT_PUTRA_CANIAGO_190254241035_ILMUKELAUTAN_Abstrak.pdf - Published Version Download (192kB) |
|
Text (bab 1)
MUHAMMAD_DAFIT_PUTRA_CANIAGO_190254241035_ILMUKELAUTAN_BAB 1.pdf - Published Version Download (208kB) |
|
Text (daftar pustaka)
MUHAMMAD_DAFIT_PUTRA_CANIAGO_190254241035_ILMUKELAUTAN_Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (335kB) |
|
Text (Full Teks)
MUHAMMAD_DAFIT_PUTRA_CANIAGO)_190254241035_ILMUKELAUTAN_Full Teks.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Lamun adalah tumbuhan berbunga yang hidup di perairan laut dengan akar, batang, dan daun yang sesuai dengan kehidupan laut. Lamun memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi dalam ekosistem. Pertumbuhan lamun dapat terhambat oleh ketersediaan nutrisi seperti nitrat dan fosfat yang dibutuhkan untuk fotosintesis. Nutrisi dari akar dan daun diserap oleh rumput laut. Menurut Jalaluddin dkk. (2020), lamun adalah sumber daya laut yang penting secara ekologi dan ekonomi. Enhalus acoroides memiliki akar berbentuk rantai, dengan panjang daun antara 65,0 hingga 160 cm dan lebar 1,2 hingga 2,0 cm. Faktor-faktor seperti suhu, salinitas, pH, kedalaman air, cahaya, dan kondisi lingkungan dapat mempengaruhi pertumbuhan daun lamun Enhalus acoroides (Irawan dkk, 2020). Penelitian ini dilakukan antara bulan Desember dan Februari 2024 dengan melibatkan dua stasiun penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan laju pertumbuhan daun rumput laut Enhalus acoroides di dua stasiun pengamatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Lokasi pertama dipilih secara acak di area dengan lamun, sementara lokasi kedua ditetapkan dengan jarak 20 m/plot. Setiap stasiun memiliki tiga transek, dan setiap transek memiliki lima plotPlot pertama dilakukan saat pertama lamun ditemukan. Sampel yang diambil sebanyak 3 tegakan di setiap plot lokasi penelitian. Jenis sampel lamun yang diambil berupa lamun berdaun muda.mengacu pada Nugraha et al. (2020). Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan tertinggi terjadi di wilayah Malang rapat dengan nilai 13,04mm/hari. Sedangkan laju pertumbuhan terendah terjadi di wilayah yang sama dengan nilai 11,15mm/hari. Kepadatan tertinggi ditemukan di perairan Pertemuan Malang dengan nilai 215,45 ind/m², dan jenis lamun E. acoroides memiliki kepadatan tertinggi.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Subjects: | 500. Ilmu-ilmu Alam dan Matematika > 570. Biologi 500. Ilmu-ilmu Alam dan Matematika > 580. Ilmu Tumbuhan, Ilmu Tanaman, Botany |
|||||||||
Divisions: | Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Program Studi Ilmu kelautan | |||||||||
Depositing User: | user ilmukelautan | |||||||||
Date Deposited: | 31 Jul 2024 08:29 | |||||||||
Last Modified: | 31 Jul 2024 08:29 | |||||||||
URI: | http://repositori.umrah.ac.id/id/eprint/7865 |
Actions (login required)
View Item |