PERMATASARI, ERICA and Fajar Hidayat, Muhammad and Efritadewi, Ayu (2024) PENGINGKARAN JANJI KAWIN SEBAGAI PERBUATAN MELAWAN HUKUM (STUDI PADA PUTUSAN PENGADILAN DI INDONESIA). S1 thesis, Universitas Maritim Raja Ali Haji.

	Text (Cover) Erica Permatasari_170574201002_Ilmu Hukum - Cover.pdf - Published Version Download (940kB)
	Text (Abstrak) Erica Permatasari_170574201002_Ilmu Hukum - Abstrak.pdf - Published Version Download (116kB)
	Text (Bab I) Erica Permatasari_170574201002_Ilmu Hukum - Bab I.pdf - Published Version Download (263kB)
	Text (Daftar Pustaka) Erica Permatasari_170574201002_Ilmu Hukum - Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (125kB)
	Text (Full Teks) Erica Permatasari_170574201002_Ilmu Hukum - Full Teks.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Akibat dari ingkar janji yang dilakukan oleh salah satu pihak terhadap kesepakatan untuk menikah ialah kerugian yang dirasakan oleh pihak lainnya, baik secara materiil maupun immaterial. Pihak yang merasa dirugikan dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan atas ingkar janji menikahi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap Pengadilan dalam memandang persoalan dan implikasi yuridis Putusan Pengadilan dalam kasus Pengingkaran Janji Kawin sebagai Perbuatan Melawan Hukum. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian hukum normatif. Dengan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan yang digunakan dalam penelitian hukum ini adalah pendekatan perundang-undangan (statute approach). Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa mengingkari janji kawin dapat digugat ke Pengadilan sebagai Perbuatan Melawan Hukum, karena memenuhi unsur-unsur Perbuatan Melawan Hukum. implikasi yuridis Putusan Pengadilan Dalam Kasus Pengingkaran Janji Kawin Sebagai Perbuatan Melawan Hukum yaitu hasil dari putusan tersebut dapat dijadikan rujukan oleh hakim selanjutnya pada kasus yang sama karena memenuhi unsur pokok yurisprudensi. Penerapan yurisprudensi merupakan putusan hakim tertinggi dalam suatu perkara, yang kemudian diikuti oleh hakim-hakim lain ketika memutus perkara yang sama. dan keputusan hakim kemudian menjadi sumber hukum dan menjadi dasar keputusan hakim lain untuk menangani perkara serupa di kemudian hari.

Actions (login required)

View Item