DININGTYAS, GUSMIARNI WAHYU and Rahmatina, Desi and Azmi, Roma Doni (2025) ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMK DALAM MENYELESAIKAN SOAL KONTEKSTUAL BERORIENTASI HOTS DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT. S1 thesis, Universitas Maritim Raja Ali Haji.

	Text (COVER) GUSMIARNI WAHYU DININGTYAS_2103020014_PENDIDIKAN MATEMATIKA-Cover.pdf - Published Version Download (459kB)
	Text (Abstrak) GUSMIARNI WAHYU DININGTYAS_2103020014_PENDIDIKAN MATEMATIKA-Abstrak.pdf - Published Version Download (161kB)
	Text (BAB I) GUSMIARNI WAHYU DININGTYAS_2103020014_PENDIDIKAN MATEMATIKA-BAB I.pdf - Published Version Download (216kB)
	Text (Daftar Pustaka) GUSMIARNI WAHYU DININGTYAS_2103020014_PENDIDIKAN MATEMATIKA-Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (151kB)
	Text (Full Teks) GUSMIARNI WAHYU DININGTYAS_2103020014_PENDIDIKAN MATEMATIKA-Full Teks.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki siswa SMK agar siap menghadapi dunia kerja. Namun, tingkat keberhasilan siswa dalam menyelesaikan masalah matematis dapat dipengaruhi oleh Adversity Quotient (AQ) yang mencerminkan ketahanan dan respon siswa terhadap tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMK dalam menyelesaikan soal kontekstual berorientasi HOTS ditinjau dari AQ. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan subjek sembilan siswa kelas 10 Akuntansi yang dikategorikan berdasarkan AQ menjadi tiga kelompok: Climber, Camper, dan Quitter. Teknik pengumpulan data meliputi angket AQ, tes tertulis, dan wawancara berbasis indikator pemecahan masalah Krulick dan Rudnick. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua subjek Climber mampu menyelesaikan tiga soal kontekstual berorientasi HOTS serta memenuhi semua tahapan pemecahan masalah. Subjek Camper dapat menyelesaikan soal pertama dan kedua dengan memenuhi seluruh tahapan pemecahan masalah, tetapi pada soal ketiga tidak mencapai tahap akhir, yaitu reflect and extend. Sementara itu, subjek Quitter tidak mampu menyelesaikan ketiga soal kontekstual berorientasi HOTS serta gagal memenuhi setiap tahapan pemecahan masalah. Temuan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi AQ siswa, semakin baik kemampuannya dalam menyelesaikan soal kontekstual berorientasi HOTS.

Actions (login required)

View Item