Search for collections on Repository Universitas Maritim Raja Ali Haji

BUKU AJAR PEPTIDA DARI BIOTA LAUT (BERBASIS KURIKULUM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA)

VIRULY, LILY (2022) BUKU AJAR PEPTIDA DARI BIOTA LAUT (BERBASIS KURIKULUM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA). Berbasis Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka . https://umrahpress.umrah.ac.id/, UMRAH Press. ISBN 978-623-5818-13-9

[img] Text (Buku Ajar)
BUKU AJAR FINAL BER ISBN LILY VIRULY 2021.pdf - Published Version

Download (2MB)
Official URL: https://lib.umrah.ac.id/

Abstract

Peptida adalah molekul yang dihasilkan dari penyatuan dua atau lebih asam amino (AA) melalui ikatan amida. Ikatan amida pada peptida dan protein disebut ikatan peptida dan merupakan hasil reaksi dari gugus karboksil dari satu asam amino dengan gugus amino yang lainnya, dengan menghilangkan satu molekul air. Secara umum suatu molekul dapat dapat dinamakan sebagai peptida jika memiliki asam amino tidak lebih dari 50 atau 100 asam amino. Rantai polipeptida dianggap sebagai peptida dan bukan protein jika memiliki berat molekulnya kurang dari 5.000 dalton. Istilah “peptida” dan “protein” harus dibedakan. Perbedaaanya adalah bahwa tidak semua peptida membentuk protein, tetapi semua protein terdiri dari peptida. Protein adalah peptida besar (polipeptida) yang mengandung 50 atau lebih asam amino atau molekul yang terdiri dari beberapa sub unit peptida. Protein biasanya menampilkan struktur yang lebih kompleks daripada peptida yang lebih sederhana. Adanya ikatan kovalen merupakan karakteristik dari ikatan peptida dan sangat penting untuk sintesis peptida normal. Ikatan peptida menghubungkan asam amino dalam urutan tertentu yang dapat menciptakan polimer protein dan mengarahkan pembentukan struktur unik, tiga-dimensi (struktur 3D). Tanpa ikatan peptida, reaksi penting yang melibatkan asam amino menjadi terhambat atau tidak akan membentuk protein atau peptida. Di bidang kimia molekul maka peptida menghubungkan dua atau lebih asam amino. Bentuk-bentuk ikatan peptida terjadi antara molekul asam karboksilat yang bereaksi dengan gugus amina dalam molekul asam amino yang berikutnya. Molekul yang dihasilkan adalah dipeptida yaitu dua asam amino dihubungkan oleh ikatan peptida. Ikatan peptida bersifat unik untuk gugus amino yang menghubungkan asam amino tersebut. Setiap asam amino yang menyusun peptida atau protein merupakan monomer yang membentuk rantai polimer peptida dengan asam amino lainnya ketika gugus karboksil (-COOH) dari satu asam amino bereaksi dengan gugus amino (-NH2) dari asam amino lain, membentuk ikatan kovalen (ikatan peptide) antara asam amino residu dan melepaskan molekul air Peptida merupakan molekul yang sangat penting secara biologis dan medis. Peptida bisa terbentuk secara alami di dalam tubuh organisme, atau dibuat secara sintesis di laboratorium. Peptida alami pada organisme merupakan komponen struktural sel dan jaringan mencakup hormon, racun, antibiotik, dan enzim. Contoh peptida diantaranya adalah hormon oksitosin, glutathione (merangsang pertumbuhan jaringan), melittin (racun lebah madu), hormon insulin pankreas, dan glukagon (faktor hiperglikemik). Ciri peptida berbeda dengan protein yaitu bahwa peptide memiliki asam amino lebih pendek, memiliki bobot molekul lebih rendah. Hal ini memungkinkan peptida lebih mudah larut dalam air panas atau dingin, lebih mudah dicerna, serta cepat dan efektif diserap ke dalam aliran darah. Peptida dikenal sebagai bahan yang selektif dan efektif sekaligus relatif lebih aman dan dapat ditoleransi oleh tubuh karena berasal dari potongan protein sehingga tidak dianggap sebagai benda asing sebagaimana obat kimia, dengan demikian dapat dikembangkan dibidang medis/farmasi. Sintesis secara kimiawi merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk memproduksi peptida dalam skala laboratorium. Secara umum ada dua metode yang digunakan yaitu sintesis fase cair dan sintesis fase padat. Sintesis fase padat mampu menghasilkan peptida dengan residu 1-10 asam amino. Peptida yang telah diketahui sekuen dan residunya dari hasil hidrolisis enzimatis selanjutnya dilakukan sintesis secara kimiawi untuk menghasilkan peptida dengan sekuen yang sama. Selain secara kimiawi, peptida juga bisa dihasilkan dari teknologi DNA rekombinan. Akan tetapi, metode ini belum mampu menghasilkan peptida dengan sekuen kurang dari 10 asam amino. Pengembangan metode sintesis terus dilakukan untuk menghasilkan peptida dengan aktivitas yang sama dari proses hidrolisis secara enzimatis maupun fermentasi mikroba (Korhonen & Pihlanto, 2003).

Item Type: Book
Contributors:
ContributionNameNIP / NIDN
Cover designerQathorun Nadaa, FathimahUNSPECIFIED
Subjects: 500. Ilmu-ilmu Alam dan Matematika > 560. Paleontologi, Paleozoologi
500. Ilmu-ilmu Alam dan Matematika > 590. Animals (Ilmu Hewan-hewan, Ilmu Binatang-binatang)
Divisions: Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
Depositing User: Admin Repositori UMRAH
Date Deposited: 09 Aug 2022 03:41
Last Modified: 09 Aug 2022 04:34
URI: http://repositori.umrah.ac.id/id/eprint/4141

Actions (login required)

View Item View Item