RAMON ALMER BALA ARAN, INNOSENSIUS and Handrisal, Handrisal and Putra, Ardi (2019) COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENCEGAHAN HUMAN TRAFFICKING DI KEPULAUAN RIAU. S1 thesis, Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Text (Cover)
Innosensius Ramon Almer Bala Aran_180565201051_Ilmu Pemerintahan_Cover.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
Text (Abstrak)
Innosensius Ramon Almer Bala Aran_180565201051_Ilmu Pemerintahan_Abstrak.pdf - Published Version Download (694kB) |
|
Text (BAB 1)
Innosensius Ramon Almer Bala Aran_180565201051_Ilmu Pemerintahan_BAB 1.pdf - Published Version Download (798kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Innosensius Ramon Almer Bala Aran_180565201051_Ilmu Pemerintahan_Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (694kB) |
|
Text (Full Text)
Innosensius Ramon Almer Bala Aran_180565201051_Ilmu Pemerintahan_Full Text.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Keamanan Internasional bukan semata – mata hanya berbicara mengenai keamanan wilayah, kedaulatan dalam memimpin, berdiplomasi secara aman dan lain – lain. Namun ada hal yang sangat sarat terkadang ditinggalkan oleh sebagian negara, yakni kemaslahatan dari komponen negaranya yakni warga negara. Lantas berbicara warga negara pastinya hal – hal yang patutnya terpenuhi baik sandang, pangan hingga papan. Tidak heran banyak cara yang dilakukan mereka untuk memenuhi hal tersebut. Merujuk dari perilaku tersebut peneliti mencoba mengkaji suatu permasalahan yang kadang sarat akan keanggunan hak – hak manusia, yakni perdagangan orang atau yang dikenal dengan (Human Trafficking). Perdagangan manusia dapat dibedakan atas tiga bentuk, yakni berdasakan tujuan pengiriman, berdasarkan korbannya, dan berdasarkan bentuk eksploitasinya. Dengan berbekal pengetahuan yang minim, kurangnya tempat pekerjaan , krisis ekonomi, dan budaya merupakan pendorong terjadinya kejahatan tersebut. Tidak heran Perdagangan orang marak dan terkadang sadar maupun tidak, terjadi di tengah – tengah kita. Kota Tanjungpinang dan Batam yang berada di Provinsi Kepulauan Riau merupakan daerah primadona, bagi mereka yang memilih jalur singkat untuk mengadu nasib guna pemenuhan kebutuhannya. Terlepas dari itu dua wilayah ini merupakan portal masuk dan keluarnya dangan mudah, sehingga kejahatan TPPO sangat marak terjadi di daerah ini. Berdasarkan laporan Polisi Daerah Kepulauan Riau dari tahun 2017 – 2020 kasus TPPO terus mengalami kenaikan. Maka dari itu Peneliti mencoba mengkaji bagaimana Kolaborasi yang terjadi guna mencegah permasalahan Human Trafficking di Kepulauan Riau(Kepri). Dari hasil tersebut peneliti menemukan sudah adanya suatu wadah yang difasilitasi melalui pemerintah pusat melalui Gugus Tugas Pencegahan dan Penindakan Tindak Pidana Perdagaan Orang(GT PP TPPO). Namun masih adanya Ego Sektoral dan bahkan ketidak transparansi dalam penyediaan data. Terlepas dari itu masih kurangnya keseriusan dalam menangani permasalahn Human Trafficking ini. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwasannya masih minimnya dan tidak terlaksananya Kolaborasi di pemerintahan Kepulauan Riau , dalam pencegahan Human Trafficking di Kepulauan Riau.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Subjects: | 300. Ilmu Sosial > 320 Political dan Government Science/Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan 300. Ilmu Sosial > 360 Permasalahan dan Kesejahteraan Sosial > 364.1 Criminal Offenses/Tindakan Kriminal, Kejahatan |
|||||||||
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Pemerintahan | |||||||||
Depositing User: | user ilmupemerintahan | |||||||||
Date Deposited: | 26 Jul 2022 08:39 | |||||||||
Last Modified: | 26 Jul 2022 08:39 | |||||||||
URI: | http://repositori.umrah.ac.id/id/eprint/3522 |
Actions (login required)
View Item |